Pages

Rabu, 19 Maret 2014

Untitled



Kalau saja kamu tahu, bahwa aku tidak pernah mengharapkanmu memahami aku sepenuhnya , terkadang aku hanya ingin kau memelukku dalam diam . Diam bukan berarti kau tak peduli , tapi kau tengah meredam inginmu sendiri untuk di mengerti , bahwa kau berani memberikanku sedikit ruang untuk menagis saja tanpa mendengar kalimat : seharusnya kamu begini, atau mendengar janji ; aku takkan kemana – mana .
Banyak orang mudah berkata tanpa mampu menanggung konsekuensi dari setiap perkataan dan tidak sedikit orang mangkir dari komitment di awal ucapannya . Dan aku tidak membutuhkan lelaki yang seperti itu disampingku .
Aku adalah wanita yang banyak bicara , tapi aku sangat sedikit mengungkapkan tentang diriku yang sesungguhnya  . Aku juga bukan wanita yang suci tanpa ada kebohongan dan kemunafikan dalam kehidupanku sendiri .
Terlalu banyak luka yang sangat menyakitkan jika di ungkapkan , maka itu aku banyak memilih bungkam untuk cerita masa lalu . Dan mungkin tanpa kusadari aku seperti memiliki banyak lapisan yang sulit di tembus .
Apakah kau ingat saat pertama tanpa sengaja ku ungkap rasa sukaku padamu ? entah , aku juga tak begitu memahami mengapa aku bisa berkata seperti itu untuk pertemuan singkat kita .. Dan ketika kau berkata tentang rasa yang ada dan kemungkinan apakah kita dapat bersama , aku terdiam cukup lama . Itu bukan berarti aku tak memahami perkataanmu ataukah aku tidak senang dengan pernyataan itu . Aku hanya sedikit bigung untuk mengekspresikan perasaan yang ada saat itu , kamu tahu tentang rasa senang yang tiba – tiba menyergapmu dan membuat keluh semua tulang dan saraf motorikmu ? . Membuatmu begitu takut jatuh , seolah seperti dirimu sedang berdiri untuk melakukan terjun payung . Ada dua pilihan yang sedang menantangmu dan memaksamu memilih apakah kau ingin mundur dan kembali berada pada zona nyamanmu ataukah kamu mau mencoba untuk terjun dan merasakan kebebasan yang ada dan mulai menikmati hembusan udara pada ketinggian itu dan membuktikan bahwa kau juga masih mampu bertahan meski bukan pada zona nyamanmu .

Seperti hal tersebut , cinta membutuhkan keberanian untuk menerimanya bukan hanya berani untuk mengungkapkannya .
Banyak orang silih berganti hadir dan menawarkan rasa untukku , namun entah mengapa aku tak bergeming dari tempatku berpijak . Entah mengapa aku menginginkannya adalah kamu yang berdiri di sampingku . Teringat perkataanmu yang menyatakan bahwa anggaplah semua ini biasa saja dan kau juga belum ingin serius  , entah aku tak mengerti apakah yang ada di fikiranmu dan hal itu membuatku bertanya  apakah aku terlalu memaksakan tentang jodoh ? apakah aku telah melampaui kemampuanku sebagai mana layaknya manusia normal .
Meski terkadang aku harus mengalah pada rasa , rasa ingin juga kau dapat mengerti maksud hatiku , mengalah pada egoku sendiri  . Apakah kau tahu betapa sulitnya hal itu ..
Tapi sikapmu yang menganggap semuanya harus biasa saja , terkadang membuaku tak mengerti akan dirimu yang sekarang dan yang lalu . Ataukah aku sedang berada dengan sosok asing yang menyamar menjadi  dirimu . Entahlah.....
Terlepas itu semua , aku masih menyimpan rasa meski aku tak berani kembali untuk membiarkannya berkembang . Mungkin benar , aku harus lebih belajar tak berharap lebih dan terutama pada kamu  . Dan aku akan memulai menjadi air , mulai membiarkan perasaan ini mengalir begitu saja tanpa berusaha memaksakannya untuk melawan arus , dan aku percaya pada suatu masa jika memang kita akan bersama hal itu akan menjadi hal terindah .
“Dan aku tetap menyayangimu sesederhana angin menerbangkan debu.“
palembang , 19 maret 2014

Rabu, 19 Maret 2014

Untitled



Kalau saja kamu tahu, bahwa aku tidak pernah mengharapkanmu memahami aku sepenuhnya , terkadang aku hanya ingin kau memelukku dalam diam . Diam bukan berarti kau tak peduli , tapi kau tengah meredam inginmu sendiri untuk di mengerti , bahwa kau berani memberikanku sedikit ruang untuk menagis saja tanpa mendengar kalimat : seharusnya kamu begini, atau mendengar janji ; aku takkan kemana – mana .
Banyak orang mudah berkata tanpa mampu menanggung konsekuensi dari setiap perkataan dan tidak sedikit orang mangkir dari komitment di awal ucapannya . Dan aku tidak membutuhkan lelaki yang seperti itu disampingku .
Aku adalah wanita yang banyak bicara , tapi aku sangat sedikit mengungkapkan tentang diriku yang sesungguhnya  . Aku juga bukan wanita yang suci tanpa ada kebohongan dan kemunafikan dalam kehidupanku sendiri .
Terlalu banyak luka yang sangat menyakitkan jika di ungkapkan , maka itu aku banyak memilih bungkam untuk cerita masa lalu . Dan mungkin tanpa kusadari aku seperti memiliki banyak lapisan yang sulit di tembus .
Apakah kau ingat saat pertama tanpa sengaja ku ungkap rasa sukaku padamu ? entah , aku juga tak begitu memahami mengapa aku bisa berkata seperti itu untuk pertemuan singkat kita .. Dan ketika kau berkata tentang rasa yang ada dan kemungkinan apakah kita dapat bersama , aku terdiam cukup lama . Itu bukan berarti aku tak memahami perkataanmu ataukah aku tidak senang dengan pernyataan itu . Aku hanya sedikit bigung untuk mengekspresikan perasaan yang ada saat itu , kamu tahu tentang rasa senang yang tiba – tiba menyergapmu dan membuat keluh semua tulang dan saraf motorikmu ? . Membuatmu begitu takut jatuh , seolah seperti dirimu sedang berdiri untuk melakukan terjun payung . Ada dua pilihan yang sedang menantangmu dan memaksamu memilih apakah kau ingin mundur dan kembali berada pada zona nyamanmu ataukah kamu mau mencoba untuk terjun dan merasakan kebebasan yang ada dan mulai menikmati hembusan udara pada ketinggian itu dan membuktikan bahwa kau juga masih mampu bertahan meski bukan pada zona nyamanmu .

Seperti hal tersebut , cinta membutuhkan keberanian untuk menerimanya bukan hanya berani untuk mengungkapkannya .
Banyak orang silih berganti hadir dan menawarkan rasa untukku , namun entah mengapa aku tak bergeming dari tempatku berpijak . Entah mengapa aku menginginkannya adalah kamu yang berdiri di sampingku . Teringat perkataanmu yang menyatakan bahwa anggaplah semua ini biasa saja dan kau juga belum ingin serius  , entah aku tak mengerti apakah yang ada di fikiranmu dan hal itu membuatku bertanya  apakah aku terlalu memaksakan tentang jodoh ? apakah aku telah melampaui kemampuanku sebagai mana layaknya manusia normal .
Meski terkadang aku harus mengalah pada rasa , rasa ingin juga kau dapat mengerti maksud hatiku , mengalah pada egoku sendiri  . Apakah kau tahu betapa sulitnya hal itu ..
Tapi sikapmu yang menganggap semuanya harus biasa saja , terkadang membuaku tak mengerti akan dirimu yang sekarang dan yang lalu . Ataukah aku sedang berada dengan sosok asing yang menyamar menjadi  dirimu . Entahlah.....
Terlepas itu semua , aku masih menyimpan rasa meski aku tak berani kembali untuk membiarkannya berkembang . Mungkin benar , aku harus lebih belajar tak berharap lebih dan terutama pada kamu  . Dan aku akan memulai menjadi air , mulai membiarkan perasaan ini mengalir begitu saja tanpa berusaha memaksakannya untuk melawan arus , dan aku percaya pada suatu masa jika memang kita akan bersama hal itu akan menjadi hal terindah .
“Dan aku tetap menyayangimu sesederhana angin menerbangkan debu.“
palembang , 19 maret 2014

Rabu, 19 Maret 2014

Untitled

Diposting oleh Unknown di 09.40 0 komentar


Kalau saja kamu tahu, bahwa aku tidak pernah mengharapkanmu memahami aku sepenuhnya , terkadang aku hanya ingin kau memelukku dalam diam . Diam bukan berarti kau tak peduli , tapi kau tengah meredam inginmu sendiri untuk di mengerti , bahwa kau berani memberikanku sedikit ruang untuk menagis saja tanpa mendengar kalimat : seharusnya kamu begini, atau mendengar janji ; aku takkan kemana – mana .
Banyak orang mudah berkata tanpa mampu menanggung konsekuensi dari setiap perkataan dan tidak sedikit orang mangkir dari komitment di awal ucapannya . Dan aku tidak membutuhkan lelaki yang seperti itu disampingku .
Aku adalah wanita yang banyak bicara , tapi aku sangat sedikit mengungkapkan tentang diriku yang sesungguhnya  . Aku juga bukan wanita yang suci tanpa ada kebohongan dan kemunafikan dalam kehidupanku sendiri .
Terlalu banyak luka yang sangat menyakitkan jika di ungkapkan , maka itu aku banyak memilih bungkam untuk cerita masa lalu . Dan mungkin tanpa kusadari aku seperti memiliki banyak lapisan yang sulit di tembus .
Apakah kau ingat saat pertama tanpa sengaja ku ungkap rasa sukaku padamu ? entah , aku juga tak begitu memahami mengapa aku bisa berkata seperti itu untuk pertemuan singkat kita .. Dan ketika kau berkata tentang rasa yang ada dan kemungkinan apakah kita dapat bersama , aku terdiam cukup lama . Itu bukan berarti aku tak memahami perkataanmu ataukah aku tidak senang dengan pernyataan itu . Aku hanya sedikit bigung untuk mengekspresikan perasaan yang ada saat itu , kamu tahu tentang rasa senang yang tiba – tiba menyergapmu dan membuat keluh semua tulang dan saraf motorikmu ? . Membuatmu begitu takut jatuh , seolah seperti dirimu sedang berdiri untuk melakukan terjun payung . Ada dua pilihan yang sedang menantangmu dan memaksamu memilih apakah kau ingin mundur dan kembali berada pada zona nyamanmu ataukah kamu mau mencoba untuk terjun dan merasakan kebebasan yang ada dan mulai menikmati hembusan udara pada ketinggian itu dan membuktikan bahwa kau juga masih mampu bertahan meski bukan pada zona nyamanmu .

Seperti hal tersebut , cinta membutuhkan keberanian untuk menerimanya bukan hanya berani untuk mengungkapkannya .
Banyak orang silih berganti hadir dan menawarkan rasa untukku , namun entah mengapa aku tak bergeming dari tempatku berpijak . Entah mengapa aku menginginkannya adalah kamu yang berdiri di sampingku . Teringat perkataanmu yang menyatakan bahwa anggaplah semua ini biasa saja dan kau juga belum ingin serius  , entah aku tak mengerti apakah yang ada di fikiranmu dan hal itu membuatku bertanya  apakah aku terlalu memaksakan tentang jodoh ? apakah aku telah melampaui kemampuanku sebagai mana layaknya manusia normal .
Meski terkadang aku harus mengalah pada rasa , rasa ingin juga kau dapat mengerti maksud hatiku , mengalah pada egoku sendiri  . Apakah kau tahu betapa sulitnya hal itu ..
Tapi sikapmu yang menganggap semuanya harus biasa saja , terkadang membuaku tak mengerti akan dirimu yang sekarang dan yang lalu . Ataukah aku sedang berada dengan sosok asing yang menyamar menjadi  dirimu . Entahlah.....
Terlepas itu semua , aku masih menyimpan rasa meski aku tak berani kembali untuk membiarkannya berkembang . Mungkin benar , aku harus lebih belajar tak berharap lebih dan terutama pada kamu  . Dan aku akan memulai menjadi air , mulai membiarkan perasaan ini mengalir begitu saja tanpa berusaha memaksakannya untuk melawan arus , dan aku percaya pada suatu masa jika memang kita akan bersama hal itu akan menjadi hal terindah .
“Dan aku tetap menyayangimu sesederhana angin menerbangkan debu.“
palembang , 19 maret 2014